Diri ini umpama layang-layang yang terumbang-ambing menari mengikut rentak angin yang berlagu sepi...
Mencari arah yang harus dituju tanpa dipandu...
Mencari destinasi untuk menghambakan diri...
Aku bak tin kosong yang berdenting kuat tapi berdendang sepi di dalam...
Aku laksana pohon nyiur yang hanya menurut perintah bayu ke mana saja arahnya...
Aku masih tercari-cari, siapakah aku?
Apa yang ku mahukan dalam hidupku?
Persoalan demi persoalan begitu rancak tumbuh di benakku...
Persoalan yang tumbuh tanpa menampakkan sedikit pun bunga jawapan...
Lambaian sepi bayu yang singgah menyapa dini hari, hilang disapu teriknya mentari...
Sinaran mentari yang memberikan seribu satu maslahat kepada isi alam, merembeskan keringat dugaan dan cabaran kepadaku...
Kekuatan dalam diri bak istana pasir ingin diduga dengan derasnya alunan ombak...
Runtuhlah istana...
Iman yang senipis kulit bawang dipertaruh menjadi perisai diri dari kekejaman realiti...
Diri umpama musafir padang pasir yang dahagakan setitis embun...
Diri bagaikan tanah tandus yang hilang suburnya...
Namun....aku harus bangkit...
Bangkit untuk mencari setitis embun puaskan dahaga...
Bangkit mencari air, kembalikan suburnya tanah...
Agar hasilnya abadi dalam diri...
Akan ku sirami hati ini...
Akan ku bajai jiwa ini...
Akan ku hiasi diri ini...
Dengan cahayaMu...
Bantulah aku untuk mengisi hati, jiwa dan diri ini Ya Allah....
Sesungguhnya, tanpa izinMu, takkan dapat ku temui erti hidup...
Takkan dapat ku rasai nikmat Iman...
Takkan dapat ku jalani hidup dengan berkahMu....
Aku hambaMu yang lemah Ya Allah.........
*sigadisrumahkedai*
*sigadisrumahkedai*
No comments:
Post a Comment